Langsung ke konten utama

E-learning di Institut Sepuluh November

Institusi pendidikan tinggi di Surabaya, yaitu Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, mendapat kesempatan untuk mempelajari sistem e learning Kumamoto University (KU) Jepang. E-learning merupakan metode pembelajaran yang marak digunakan dalam era globalisasi saat ini. Dengan metode tersebut, suatu materi pembelajaran dapat dinikmati oleh para pelajar tanpa terbatas ruang dan waktu. Metode ini dianggap sangat efektif, mengingat jumlah mahasiswa yang cukup banyak. E-learning (Pembelajaran elektronik) adalah sistem pembelajaran baru. Dengan E-learning pelajar tidak hanya duduk manis dan mendengarkan pelajaran yang diucapkan oleh guru/dosen secara langsung. Sistem ini juga dapat menghemat waktu dan biaya. Sistem E-learning ini dapat mempermudah interaksi pelajar dengan bahan atau materi, pelajar dengan guru/dosen, atau sesama pelajar. Pelajar dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Dalam e-learning, faktor kehadiran guru/dosen atau pengajar otomatis menjadi berkurang atau bahkan tidak ada. Hal ini disebabkan karena yang mengambil peran guru/dosen adalah komputer dan panduan-panduan elektronik yang dirancang oleh programer. Dengan E-learning akan memudahkan guru/dosen dalam mengontrol kegiatan belajar serta mengembangkan wawasan pelajar. Namun, kehadiran guru/dosen yang seharusnya dapat berinteraksi secara langsung dengan pelajar telah hilang dengan sistem ini, dan menjadikan kekurangan sistem E-learning. KU menerapkan tes setiap akhir perkuliahan secara online. Setiap mahasiswa mendapatkan soal random, kalau dapat nilai jelek mereka dapat mengulang lagi dengan tipe soal yang berbeda. Untuk mencapai hal tersebut, pengembangan sistem e-learning butuh proses bertahap. Namun, belum semua dosen dan mahasiswa di ITS menggunakan sistem ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tradisi Tegal Desa di Surabaya

Setiap daerah di Indonesia memiliki adat istiadat tersendiri, berbagai macam upacara dan kegiatan dilakukan untuk memperingatinya. Budaya nusantara di Indonesia masih kental, walau kini perlahan terkikis oleh era modern. Surabaya yang terkenal dengan kota metropolitan yang ke-2 setelah jakarta, ternyata masih terasa tradisi budayanya. Seperti di desa-desa, yang mensyukuri atas hasil bumi yang melimpah dengan kegiatan yang biasa kita sebut Sedekah Bumi atau dalam bahasa jawa Tegal Desa (Tegal Deso) . Nah, di kawasan kota surabaya sangat marak kegiatan-kegiatan seperti ini, terutama di daerah persawahan atau perkebunan yang masih tercium aroma pedesaannya (lebih tepatnya pinggiran kota Surabaya ). Tegal Desa atau tegal Deso ini kegiatan seperti acara syukuran pada umumnya, yaitu membuat makanan dari hasil panen dan dibagikan pada orang-orang yang mereka kenal, seperti saudara, tetangga, hingga kerabat lain. Kegiatan seperti ini tak kalah dengan tradisi lebaran yang membuat ke